TUGAS
SISTEM MANEJEMEN KEAMANAN KOMPUTER
DIKERJAKAN OLEH :
FIFI HARTATI 131102755
ANDRIYANI 131102752
AFENDI 131102738
ROBBY PRATAMA P. 131102734
MARGARETHA PRISCILIA 131102732
Project Sony Morpheus VR Hadir 2016
Sony pertama kalinya memperkenalkan
teknologi virtual reality miliknya yang disebut sebagai Project Morpheus pada
Game Developers Conference di San Fransisco tahun lalu. Setahun kemudian, Sony
akhirnya mengumumkan tanggal rilis perangkat ini, yaitu berkisar pada semester
pertama 2016.
“Virtual Reality adalah inovasi berikutnya dari PlayStation yang mungkin akan mengubah masa depan game,” kata Shuhei Yoshida, President Sonys Worldwide Studios. Project Morpheus versi prototaip kedua ini membawakan kemaskini dari segi spesifikasi dan penawaran, tetapi masih mengekalkan rekaan asalnya.
Project Morpheus sememangnya telah mengemparkan industri VR setakat ini, namun HMD (Head Mounted Display) menampilkan skrin 1920 x RGB x 1080 OLED dengan kadar segar semula 120Hz, manakala skrin 5.7 inci (dipertingkatkan dari 5 inci) itu menawarkan sudut penglihatan sebanyak 100 darjah.
Lebih menakjubkan lagi, pembangun permainan video boleh membangunkan permainan video mereka pada kadar 60fps, tetapi boleh mencapai output 120fps menggunakan satu teknik dipanggil “reprojection”.
“Kami ingin meningkatkan kualitas visual dan ketepatan headset ini untuk mengikuti gerakan pemain,” katanya. Selain itu, desain headset ini juga sudah mengalami perubahan agar dapat digunakan dengan lebih nyaman.
Seperti yang dilansir dari The Verge, sebelum ini, jarang muncul berita mengenai Project Morpheus, meski telah muncul beberapa demo yang menunjukkan potensi dari headset ini.
“Demo yang sudah kami keluarkan hanyalah permulaan,” tambah Yoshida.
“Antusiasme dari para pengembang akan adanya teknologi baru ini mengingatkan saya akan tahun-tahun awal pengembangan game.”
Nama-nama developer besar, seperti Crytek dan Epic Games, sudah menyatakan kesiapannya untuk membuat konten bagi Morpheus. Diharapkan, nama-nama developer game besar lainnya akan segera bergabung ke pengembangan game untuk Morpheus.
“Virtual Reality adalah inovasi berikutnya dari PlayStation yang mungkin akan mengubah masa depan game,” kata Shuhei Yoshida, President Sonys Worldwide Studios. Project Morpheus versi prototaip kedua ini membawakan kemaskini dari segi spesifikasi dan penawaran, tetapi masih mengekalkan rekaan asalnya.
Project Morpheus sememangnya telah mengemparkan industri VR setakat ini, namun HMD (Head Mounted Display) menampilkan skrin 1920 x RGB x 1080 OLED dengan kadar segar semula 120Hz, manakala skrin 5.7 inci (dipertingkatkan dari 5 inci) itu menawarkan sudut penglihatan sebanyak 100 darjah.
Lebih menakjubkan lagi, pembangun permainan video boleh membangunkan permainan video mereka pada kadar 60fps, tetapi boleh mencapai output 120fps menggunakan satu teknik dipanggil “reprojection”.
“Kami ingin meningkatkan kualitas visual dan ketepatan headset ini untuk mengikuti gerakan pemain,” katanya. Selain itu, desain headset ini juga sudah mengalami perubahan agar dapat digunakan dengan lebih nyaman.
Seperti yang dilansir dari The Verge, sebelum ini, jarang muncul berita mengenai Project Morpheus, meski telah muncul beberapa demo yang menunjukkan potensi dari headset ini.
“Demo yang sudah kami keluarkan hanyalah permulaan,” tambah Yoshida.
“Antusiasme dari para pengembang akan adanya teknologi baru ini mengingatkan saya akan tahun-tahun awal pengembangan game.”
Nama-nama developer besar, seperti Crytek dan Epic Games, sudah menyatakan kesiapannya untuk membuat konten bagi Morpheus. Diharapkan, nama-nama developer game besar lainnya akan segera bergabung ke pengembangan game untuk Morpheus.